Halo,
Rekans! Kamu pasti pernah dengar dong lagu populer "Young Dumb &
Broke" yang dinyanyikan oleh Khalid. Coba deh pahami liriknya. Lagu ini
berisi satiran kepada anak-anak muda yang tidak pernah memikirkan masa depan,
sehingga kehidupannya hancur berantakan.
Kita
semua memiliki impian. Untuk meraihnya dibutuhkan strategi dan alasan yang kuat supaya tidak mudah menyerah di tengah perjalanan.
Saya adalah seorang fresh graduate. Pada mulanya, saya bingung memegang
uang dalam jumlah yang cukup banyak. Sampai suatu saat, saya
membutuhkan laptop baru untuk menunjang produktivitas. Tapi, tabungan saya nol rupiah karena buruk dalam mengatur keuangan. Momen itu adalah awal mula saya menyadari ketidakberesan dalam hidup.
Loh, kan
cuma masalah uang kok jadi berhubungan ke masalah hidup? Ya Iyalah, akibat saya menghabiskan seluruh gaji dalam
sekejap saja, akhirnya saya jadi menunda untuk beli
laptop. Padahal kan laptop bisa digunakan untuk belajar meningkatkan kompetensi.
Duh, jangankan bicara tabungan, kadang belum akhir bulan saja sudah irit banget. Kalau mikirin tanggal gajian melulu, kerja jadi tidak fokus dong. Atas pukulan telak itu, saya mulai belajar merapikan keuangan saya. Yang artinya juga mulai belajar merapikan hidup yang saya jalani.
Bagaimana
cara saya merapikan hidup? Simak tiga kebiasaan ini yuk!
1. Membuka
rekening baru untuk dijadikan rekening khusus tabungan.
Rekans, ada berapa jumlah
rekening bank yang saat ini kamu miliki? Kalau hanya satu nomor rekening, ada
baiknya buat rekening tambahan. Jadi, satu rekening digunakan khusus untuk
belanja keperluan sehari-hari. Sementara rekening lainnya khusus tabungan dan
tidak boleh diganggu gugat.
Setiap bulan ketika tanggal gajian, saya langsung menyisihkan uang ke dalam rekening tabungan dan sisanya dimasukkan ke dalam rekening belanja. Sehingga uang saya tidak bercampur aduk. Cara yang satu ini sangat bekerja efektif untuk saya. Untuk mengakali biaya administrasi bulanan, saya memilih yang paling rendah.
Beruntungnya,
ketika saya sedang membuka rekening baru, mbak Customer Service-nya menawarkan
saya produk Tabungan Perencanaan Masa Depan atau disingkat Tapenas.
Tapenas
adalah simpanan dengan jangka waktu tertentu yang digunakan untuk mewujudkan
impian masa depan. Setiap tanggal 5 nominal uang yang sudah disepakati akan di
auto debet dari rekening utama ke dalam rekening tabungan, selama jangka waktu
yang disepakati.
Saya
memulainya dengan nominal Rp 100.000 selama satu tahun. Simpanan ini tidak
bisa diambil sebelum jatuh tempo. Jadi, saya bisa belajar disiplin dan
membangun kebiasaan baru untuk mulai menabung. Saya ingin menabung dengan
perasaan senang bukan karena ketakutan, untuk itu saya memulai dengan nominal
yang relatif kecil.
2.
Menetapkan tujuan masa depan.
Apapun tujuan kamu di masa depan, pasti untuk mewujudkannya membutuhkan biaya kan? Seperti tujuan memiliki kendaraan, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pergi berlibur, menikah, dan yang lain sebagainya.
Tujuan
keuangan saya dalam jangka waktu dekat adalah mengumpulkan dana darurat dan
dana liburan. Sementara, jangka panjangnya adalah mengumpulkan dana untuk uang
muka membeli hunian pertama.
Dengan
menetapkan tujuan keuangan dan membaginya ke dalam jangka pendek dan jangka
panjang, kamu bisa mengatur strategi apa yang efektif dan bijak. Jadi kamu
tidak menyerahkan masa depanmu pada hal yang sia-sia.
3.
Meningkatkan pengetahuan seputar finansial dan mulai berinvestasi.
Setelah setahun penuh membangun kebiasaan menabung dan fokus pada tujuan, saya mulai berani mencoba instrumen keuangan lainnya seperti emas, reksa dana, saham, ataupun valas.
Sebelum
berinvestasi, ada baiknya kamu mengenal profil risiko diri sendiri. Tujuannya
untuk mengenali produk investasi apa yang sesuai dengan karakter risiko kamu.
Jangan tergiur dengan jumlah keuntungan yang besar atau jumlah keuntungan yang
pasti, karena tidak ada yang pasti dalam dunia investasi. Semua produk
investasi memiliki risiko, yang membedakan adalah skala besar dan kecilnya.
Dan, seberapa batas kesanggupanmu untuk menoleransi risiko atas hal yang kamu
pilih.
Saya
menempatkan dana investasi dalam instrumen emas antam dan reksa dana. Metode
yang saya lakukan adalah Cost Averaging Dollar. Cara kerja metode ini
menambahkan sejumlah uang secara rutin setiap bulannya di tanggal yang sama.
By the way,
zaman ini tidak sulit loh mencari agen penjual produk investasi. Tapi bukan
berarti mudah juga. Jangan sampai kamu tertipu oleh janji-janji palsu sang agen
ya. Untuk emas, saya memilih emas antam dari Pegadaian dan untuk reksa dana
saya memilih aplikasi online reksa dana yang identik dengan warna hijau itu loh. Periksa selalu izin dan legalitas perusahaan.
Strategi
saya adalah tidak perlu terburu-buru dalam berinvestasi. Mengutip kata penulis buku Yuk Nabung Saham, Nicky
Hogan, "JANGAN MAU IKHLAS". Artinya ketika saya
mencoba instrumen keuangan yang baru berarti saya mengerti cara kerjanya.
Mengapa
begitu? Dalam berinvestasi dibutuhkan pengetahuan yang memadai bukan
menebak-nebak kondisi pasar. Lagian kan uang yang diinvestasikan bukan uang
yang di dapat dengan secara cuma-cuma, tetapi dengan cara kerja keras.
Bekali dirimu dengan ilmu selalu ya!
Maret lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pergerakan IHSG turun 5% ke level 3 ribuan. Harga saham-saham perusahaan besar anjlok dan bisa dibeli dengan harga murah. Menurut netizen, itu adalah momen yang tepat untuk memborong saham-saham perusahaan seperti BCA dan BRI.
Namun, bagi saya yang tahu akan kelemahan dan memahami "high risk high return" pada instrumen saham, membuat saya tidak ikut-ikutan dalam gelombang belanja saham secara borongan itu. Semua orang harus investasi, tetapi investasi tidak hanya saham bukan?
Instrumen
investasi yang masuk ke dalam "wishlist" adalah SBN Ritel Seri SR013,
yang masa penawarannya sedang berlangsung sampai tanggal 23 September.
Mengapa saya
menyiapkan dana untuk memiliki SR013? Bagi saya, investasi tidak melulu
mengejar keuntungan. Tapi dalam berinvestasi, seorang investor yang bijak harus
memikirkan dampak jangka panjang. Dengan berinvestasi di SBN atau surat
berharga negara, khususnya SR013 kita turut berpartisipasi dalam membangun
negeri, Rekans. Untuk informasi lebih lengkap, kamu bisa membaca di
www.kemenkeu.go.id/sukukritel ya!
Setelah saya
berhasil menerapkan tiga cara ini selama 18 bulan, akhirnya saya bisa
bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan, menahan diri untuk bersikap
impulsif, dan melihat peningkatan jumlah uang saya setiap bulannya. Dan yang
paling penting tidak merasakan akhir bulan yang melarat lagi. Sayonara akhir bulan!
Menyadari
peran milenial sebagai tulang punggung bangsa
Barangkali
untuk memahami ilmu ekonomi, kamu tidak diharuskan untuk membaca jurnal-jurnal
ekonomi internasional. Hal pertama yang mudah untuk dilakukan adalah dengan
mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran Rekans setiap bulannya, memahami tujuan
keuangan, dan memilih produk investasi keuangan yang tepat di perusahaan yang
diawasi oleh lembaga resmi RI.
Sebagai anak bangsa, terlebih mendapat kehormatan lahir menjadi bagian dari generasi milenial tentu kita semua harus berkontribusi kepada ibu pertiwi. Yuk, mulai dengan melek ekonomi sejak dini.
Artikel ini dikompetisikan dalam Merah Putih Creator Competition oleh DJPPR KEMENKEU RI. Semua gambar diolah dengan menggunakan aplikasi Canva. #IniUntukKita
Komentar
Posting Komentar