Setelah sekian purnama, akhirnya aku dapat mendefinisikan
apa itu “kampung halaman, lebih dari sekedar tempat pulang, jika aku bisa
menggambarkan kayangan berada di bumi, maka kayangan itu adalah kampung
halamanku.”
Mudik lebaran
adalah sebuah tradisi, masyarakat yang mencari kehidupan di kota akan kembali
ke kampungnya pada gelombang-gelombang waktu tertentu, seringkali pada suasana
akhir ramadhan menjelang bulan syawal, singkatnya lebaran hari raya idul fitri.
Bertemu dan berkumpul dengan para sanak saudara untuk merayakan hari
kemenangan, ada rasa tersendiri yang mengisi relung, kekosongan hati bagi para
pemudik.
Begitupun,
mudik tidak harus dilakukan dengan cara terburu-buru. Dibutuhkan persiapan yang
efektif dan efisien supaya kegiatan bermudik dapat dirasakan dengan nyaman. Hal
ini tentu saja membutuhkan kerja sama antara semua anggota keluarga, tidak
hanya tugas ayah saja, ibu saja, kita saja atau adik saja. Tetapi semuanya.
Tentu saja hal seberat apapun jika dilakukan dengan bergotong royong, akan
terasa ringan bukan? Mari ambil bagian tanggung jawabmu.
Pandanganku
tentang kampung halaman adalah tempat dengan hamparan sawah yang membentang
luas beratus-ratus kali lipat dari bentangan tangan kecil ini, dipadu dengan tingginya
gunung yang menjulang, suara-suara burung diatas pohon, jangkrik dibelakang
rumah, ataupun suara katak yang memanggil hujan yang bagi aku lebih syahdu
daripada suara-suara knalpot dan klakson berbagai kendaraan dijalanan kota.
Ketenangan dan kedamaian tidak perlu dibayar mahal, hanya dengan kembali ke
kampung- aku mengingatkan jika ada yang lupa.
Ibu akan
melakukan kontrol terhadap makanan-makanan selama mudik, sementara aku dan
adikku akan menangani perihal obat-obatan, ditambah dengan komestik yang
merupakan perlengkapan pribadiku. Ibu sangat teliti dalam memilihkan makanan
yang hendak dikonsumsi untuk sehari-hari, dalam mudikpun tidak ada
pengecualian.
Dalam
hal memilih makanan-makanan ringan untuk menemani selama perjalanan, ketika
berbelanja di supermaket ibu akan melakukan CekKlik (Cek Kemasan-Label-Izin
Edar-Kadaluarsa) untuk memastikan kemasan kotak makanan ringan yang dibeli
tidak rusak, tidak penyok dan tidak ada kebocoran. Informasi pada label produk
juga diperhatikan detail oleh ibu, seperti tanggal kadaluarsa makanan, nama
dagangnya apa, berat bersihnya berapa, memiliki izin edar atau tidak, dan hal
lain sebagainya. Suatu kewaspadaan seorang ibu yang ingin memastikan
hanya-hanya makanan yang terbaik yang dapat dikonsumsi oleh keluarganya, dengan
standar kriteria keamanan, mutu dan gizi yang dia percaya, yaitu standar BPOM
RI.
Untuk
menghindari mengkonsumsi makanan instan secara berlebihan dalam waktu mudik
yang cukup panjang ini, ibu menyiapkan lauk pauk yang telah dimasak terlebih
dahulu dan dikemas dalam wadah yang tertutup rapat dan terhindari dari
jangkauan sinar matahari. Makanan ini dapat bertahan hingga tujuh hari. Dan
untuk mengganti olahan sayur, ibu juga menyiapkan buah-buahan yang diletakkan
dalam wadah tertentu. Hal ini dilakukan untuk menghindari memakan makanan
dipinggir-pinggir jalan yang kurang higenis dalam pengelolaannya, menghindari
sakit perut terlebih diare yang menganggu kelancaran dalam bermudik.
Aku dan
adikku yang kebagian mengurus tentang obat-obatan juga tidak ingin kalah sigap
dengan ibu. Meskipun aku bukan anak kedokteran, tapi aku tetap bertanggung
jawab dalam konsumi obat-obatan yang akan digunakan keluargaku, apabila
mengalami sakit atau nyeri ketika dijalan atau membutuhkan vitamin tambahan.
Sebanyak mungkin aku mencari informasi tentang obat yang layak dikonsumsi, obat
ilegal bahkan obat palsu. Dan sebagai generasi mileneal, memanfaatkan teknologi
sebaik-baiknya adalah bentuk retensi yang bisa aku lakukan, yaitu dengan
mengunduh aplikasi CEK BPOM di gadgetku. Aplikasi ini berguna untuk membantuku
melakukan Cek Izin Edar Pangan Olahan, memastikan produk yang dibeli aman,
seperti yang dilakukan ibu.
Meskipun
obat sangat mudah kita dapatkan saat ini, ada beberapa tips yang dapat
dilakukan dalam memilih obat, dengan menggunakan metode klik. Pertamakali yaitu memerhatikan kemasan obat yang dalam
bentuk layak jual atau tidak, dengan memastikan kemasan tidak pudar, tidak
luntur ataupun tidak sobek. Kemudian pada label untuk memerhatikan infomasi
nama produk, komposisi atau bahan aktifnya bagaimana, tergolong dalam kategori
apa- dalam obat ada beberapa kategori yaitu seperti analgesik atau dekongestan,
peringatan-peringatan bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, takaran
dosisnya berapa, dan informasi lain seperti anjuran penyimpanan. Berikutnya
kita memerhatikan izin edar untuk memastikan obat-obatan yang akan kita
konsumsi sudah mengantongi izin dari Badan POM Indonesia, dapat dilihat dari
nomor registrasi, nomor izin edar yang terdiri dari lima belas kombinasi huruf
dan angka, dan yang paling penting adalah memerhatikan tanggal kadaluarsa
obat-obatan tersebut.
Yang
terakhir adalah urusan kosmetik, salah sedikit saja dalam memilih kosmetik yang
hendak digunakan akibatnya akan fatal. Penting untuk kita untuk cermat dalam
menggunakan komestika dan menghindari kosmetik ilegal, apalagi komestik impor
ilegal yang pada kemasannya tidak terdapat Nomor Izin Edar BPOM, informasi
labelnya berbahasa asing dan biasanya seringkali dipasarkan melalui media
online. Untuk kita kaum hawa, “Ingat,
jangan coba-coba.” Ketika wajah atau tubuh kita bermasalah akibat
produk-produk tersebut, pada siapa kita akan menuntut pertanggung jawaban?
Selain meyakini pada satu-satunya pilihan jawaban yaitu menguras kantong
pribadi lebih dalam akibat kelalaian kita dalam memilih produk kosmetik.
Pastikan, kita harus membeli komestik di gerai resmi, tidak kadaluarsa, dalam
kemasan bagus, dan memiliki izin edar BPOM.
Tidak
perlu make up berlebihan ketika mudik, siapkan pelembab wajah, tisu basah, facial wash, sunblock, sleeping mask, dan cream
malam ditempat yang mudah kita jangkau, seperti tas tangan. Penggunaan make
up yang berlebihan ketika dalam perjalanan mudik yang membutuhkan waktu yang
tidak sebentar akan membuat pori-pori wajah tersumbat jika kita tidak
membersihkannya. Oleh sebab itu kita harus mengenal fungsi kosmetika itu
sendiri, yaitu membersihkan, mewangikan, memperbaiki bau badan, mengubah
penampilan dan memelihara tubuh pada kondisi baik. Kita harus menyadari bahwa
kosmetika bukan obat dan tidak mengobati sehingga mengabaikan klaim-klaim dalam
produk perawatan kulit seperti menghilangkan bekas luka ataupun mencegah,
mengobati dan menghentikan jerawat.
Memilih
pangan yang baik, konsumsi obat yang aman dan kosmetik aman harus diterapkan
dalam setiap aspek tanpa pengecualian keaadan apapun. Hanya ini yang bisa saya
sampaikan tentang cerita mudik keluarga
saya, semoga meninggalkan hal baik yang untuk dicoba dan dilakukan. Mudik tidak
sulit jika ada kerjasama yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, dan
perjalanannya harus dibuat seefektif dan seefisien mungkin. Berhati-hatilah
ketika mudik, ingat tujuan utama kita pulang ke kampung untuk bertemu sanak
saudara dan suasana kampung yang dirindukan...
#panganamanmudik #cekklikbppom #panganamanmudik
#kosmetikamanmudik #obatamanmudik
Untuk informasi resmi tentang BPPOM dapat diakses di
website resmi www.pom.go.id, contact center
BPOM (halobpom 1500533) dan sosial media BPOM seperti isntagram, facebook dan
twitter.
Facebook :
@bpom.official
Twitter :
@bpom_ri
Instagram :
@bpom_ri
Komentar
Posting Komentar